Pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia memiliki sejarah panjang yang patut untuk kita telusuri. Pesantren-pesantren ini merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda dan terus berkembang hingga saat ini. Menelusuri sejarah pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah dapat memberikan kita gambaran yang lebih jelas mengenai peran dan kontribusi pesantren dalam mempertahankan ajaran Islam yang moderat dan toleran di Indonesia.
Menurut KH. Maimoen Zubair, salah satu ulama terkemuka di Indonesia, pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah memiliki peranan yang sangat penting dalam memperkokoh ajaran Islam yang benar dan menjauhkan umat dari paham-paham radikal. Beliau menyatakan, “Pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah merupakan penjaga kelestarian ajaran Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan tidak terpengaruh oleh paham-paham yang menyimpang.”
Sejarah pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah juga mencerminkan kesatuan umat Islam dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam di Indonesia, pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah selalu mengedepankan semangat kebhinekaan dan kerukunan antar umat beragama. Beliau menambahkan, “Pesantren-pesantren ini tidak hanya sebagai tempat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pengembangan budaya dan karakter bangsa.”
Dalam menelusuri sejarah pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah, kita juga tidak bisa melupakan peran ulama-ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan dalam membangun pesantren-pesantren ini. KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia. Beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan toleransi dan keberagaman.
Dengan menelusuri sejarah pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia, kita dapat lebih memahami nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran yang telah diwariskan oleh para ulama terdahulu. Pesantren-pesantren ini tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga menjadi wahana untuk memperkuat persatuan dan kesatuan umat Islam di Indonesia. Semoga tradisi pesantren Ahlussunnah wal Jama’ah terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi keberagaman bangsa.