Pendidikan agama Islam merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak seseorang, terutama bagi para santri di pesantren Nahdlatul Ulama. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam, inovasi dalam pembelajaran menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Nahdlatul Ulama tidak hanya bertujuan untuk menyentuh hati santri, tetapi juga pikiran mereka.
Menurut KH. A. Mustofa Bisri, atau yang akrab disapa Gus Mus, inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Nahdlatul Ulama harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik bagi santri. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. M. Quraish Shihab, seorang pakar tafsir Al-Qur’an, yang menyatakan bahwa pembelajaran agama Islam harus dilakukan dengan cara yang menarik agar dapat menjadikan agama sebagai sesuatu yang senantiasa hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Nahdlatul Ulama adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan TIK, pembelajaran agama Islam dapat menjadi lebih interaktif dan memudahkan santri dalam memahami materi yang disampaikan. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, seorang pakar pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam.
Selain itu, inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Nahdlatul Ulama juga dapat dilakukan melalui metode pembelajaran yang kreatif dan inspiratif. KH. Maimoen Zubair, seorang ulama ternama di Indonesia, menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dan penuh kasih sayang dalam proses pembelajaran agama Islam. Dengan pendekatan yang humanis, pembelajaran agama Islam dapat lebih menyentuh hati santri dan membuat mereka lebih tertarik untuk belajar.
Dengan adanya inovasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam Nahdlatul Ulama yang mampu menyentuh hati dan pikiran santri, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Sebagai kata-kata penutup, mari kita terus berinovasi dalam pembelajaran agama Islam untuk mencapai tujuan mulia ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.