Pesantren berbasis kurikulum NU merupakan salah satu metode yang efektif dalam membangun pendidikan berkualitas di Indonesia. Kurikulum yang disusun berdasarkan ajaran Islam yang moderat dan inklusif membuat pesantren menjadi tempat yang ideal untuk mencetak generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia.
Menurut KH. Ma’ruf Amin, pesantren berbasis kurikulum NU memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak-anak. Beliau menyebutkan bahwa “Pendidikan di pesantren NU tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga mengutamakan pendidikan karakter dan spiritual.”
Dalam membangun pendidikan berkualitas dengan pesantren berbasis kurikulum NU, penting untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan zaman agar relevan dengan tuntutan dunia kerja. Kedua, pendekatan pembelajaran harus mengintegrasikan nilai-nilai Islam yang toleran dan menghargai perbedaan.
Menurut Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar, “Pesantren berbasis kurikulum NU memiliki keunggulan dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, toleran, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.”
Pesantren berbasis kurikulum NU juga memiliki keunggulan dalam mengajarkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif. KH. Hasyim Muzadi pernah menyatakan bahwa “Pesantren NU mengajarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, yang membuka diri kepada siapapun tanpa memandang perbedaan.”
Dengan memperkuat pesantren berbasis kurikulum NU, diharapkan dapat terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang mampu bersaing di era globalisasi.