Tag: Pesantren di bawah Nahdlatul Ulama

Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam Terkemuka di Bawah NU

Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam Terkemuka di Bawah NU


Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di bawah NU memegang peran penting dalam pembentukan karakter dan keberagaman di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pesantren juga dikenal sebagai tempat yang mengajarkan ajaran Islam secara holistik, mulai dari agama, akhlak, hingga ilmu pengetahuan umum.

Menurut KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU, pesantren memiliki peran strategis dalam menjaga keberagaman dan kedamaian di Indonesia. “Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran, sehingga mampu mencegah radikalisme dan ekstremisme,” ujarnya.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di bawah NU juga mendapat apresiasi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Menurutnya, pesantren dapat menjadi contoh dalam mengembangkan pendidikan karakter di Indonesia. “Pesantren mampu menghasilkan generasi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara,” katanya.

Salah satu contoh pesantren terkemuka di bawah NU adalah Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini telah menjadi tempat pendidikan yang terkenal dengan pendekatan yang holistik dan kualitas pendidikannya yang tinggi. KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU, pernah mengatakan, “Pesantren Tebuireng bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi masyarakat.”

Dengan peran dan kontribusinya yang besar, tidak heran jika pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di bawah NU semakin diakui dan dihargai oleh masyarakat Indonesia. Pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama, tapi juga tempat untuk membentuk karakter dan kepemimpinan yang berkualitas. Semoga pesantren terus menjadi salah satu pilar pendidikan terbaik di Indonesia.

Pesantren di Era Digital di Bawah Nahdlatul Ulama

Pesantren di Era Digital di Bawah Nahdlatul Ulama


Pesantren di Era Digital di Bawah Nahdlatul Ulama

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Namun, dewasa ini, pesantren dihadapkan pada tantangan baru yaitu era digital. Bagaimana pesantren di bawah Nahdlatul Ulama menghadapi era digital ini?

Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pesantren di era digital harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Pesantren harus bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan dakwah,” ujar KH. Said Aqil Siradj.

Dalam konteks ini, pesantren di bawah Nahdlatul Ulama telah melakukan berbagai inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital. Salah satunya adalah dengan mengembangkan platform pembelajaran online untuk memudahkan santri dalam mengakses materi pelajaran. Dengan adanya platform pembelajaran online ini, pesantren di bawah Nahdlatul Ulama dapat memberikan pendidikan yang lebih efektif dan efisien.

Selain itu, pesantren di era digital juga harus mampu menjaga keaslian ajaran Islam di tengah arus informasi yang begitu cepat. KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, menekankan pentingnya pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang sejati. “Pesantren di era digital harus tetap konsisten dalam mengajarkan ajaran Islam yang benar dan sesuai dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah,” ungkap KH. Hasyim Muzadi.

Selain itu, pesantren di bawah Nahdlatul Ulama juga harus mampu mengembangkan keterampilan digital bagi santri. Menurut Dr. M. Azhar, pakar pendidikan Islam, keterampilan digital menjadi hal yang penting untuk dikuasai di era digital saat ini. “Pesantren di bawah Nahdlatul Ulama harus memberikan pelatihan keterampilan digital kepada santrinya agar dapat bersaing di era digital ini,” kata Dr. M. Azhar.

Dengan berbagai upaya tersebut, pesantren di bawah Nahdlatul Ulama diharapkan dapat tetap relevan dan berkembang di era digital ini. Sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat, pesantren di bawah Nahdlatul Ulama diharapkan tetap menjadi garda terdepan dalam mendidik generasi muda yang berakhlak mulia dan cerdas di era digital.

Pesantren dan Peran Pondok Pesantren di Bawah NU

Pesantren dan Peran Pondok Pesantren di Bawah NU


Pesantren dan peran pondok pesantren di bawah NU menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. NU atau Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki jaringan pesantren yang luas. Pesantren sendiri merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian santri.

Pondok pesantren merupakan pusat pendidikan dan pengembangan agama Islam yang menjadi tempat bagi santri untuk belajar dan mengamalkan ajaran Islam sehari-hari. Menurut KH. Hasyim Muzadi, salah satu tokoh NU, pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan ajaran Islam di Indonesia. Beliau juga menekankan bahwa pesantren merupakan lembaga yang mampu melahirkan kader-kader Islam yang berkualitas.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, peran pondok pesantren di bawah NU semakin penting dalam menjaga keberlangsungan ajaran Islam yang moderat dan toleran. Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua PBNU, pesantren harus mampu mengkombinasikan antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum agar santri dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Pondok pesantren di bawah NU juga memiliki peran dalam memperkuat jaringan keagamaan di Indonesia. Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI, pesantren dapat menjadi basis pengembangan keagamaan yang kuat dan menjadi benteng dalam melawan radikalisme. Dengan demikian, pondok pesantren di bawah NU memiliki peran yang strategis dalam menjaga keberagaman dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

Dalam konteks pendidikan Islam, pesantren dan peran pondok pesantren di bawah NU memiliki kontribusi yang tidak bisa diabaikan. Dengan memahami dan mengapresiasi peran pesantren, kita dapat lebih memahami betapa pentingnya lembaga ini dalam mencetak generasi Islam yang berkualitas dan berakhlak mulia. Semoga pesantren di bawah NU terus berkembang dan memberikan sumbangsih yang positif bagi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.

Pembaruan Pendidikan Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama

Pembaruan Pendidikan Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama


Pembaruan pendidikan pesantren di bawah Nahdlatul Ulama saat ini sedang menjadi sorotan banyak kalangan. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren-pesantren yang berada di bawah naungannya.

Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, pembaruan pendidikan pesantren sangat penting dilakukan agar pesantren dapat tetap relevan di era yang terus berkembang ini. “Kita harus terus berinovasi dan melakukan pembaruan agar pesantren tidak tertinggal dalam bidang pendidikan,” ujar beliau.

Salah satu upaya pembaruan pendidikan pesantren yang dilakukan oleh NU adalah dengan mengintegrasikan kurikulum pesantren dengan kurikulum nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum yang dibutuhkan oleh para santri.

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, pakar sejarah Islam Indonesia, integrasi kurikulum pesantren dengan kurikulum nasional merupakan langkah yang sangat positif. “Dengan demikian, pesantren dapat mempersiapkan santrinya untuk bersaing di era globalisasi ini,” ujarnya.

Selain itu, NU juga aktif dalam mengadakan pelatihan-pelatihan untuk para kyai dan ustadz agar mereka dapat mengajar dengan metode yang lebih modern dan efektif. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.

Menurut KH. Ma’ruf Amin, Ketua Tanfidziyah PBNU, “Pendidikan pesantren harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar dapat mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap bersaing di tingkat global.”

Dengan adanya upaya pembaruan pendidikan pesantren di bawah Nahdlatul Ulama, diharapkan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan bangsa.

Kontribusi Pesantren dalam Membangun Karakter Bangsa di Bawah Nahdlatul Ulama

Kontribusi Pesantren dalam Membangun Karakter Bangsa di Bawah Nahdlatul Ulama


Pesantren memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa Indonesia. Di bawah Nahdlatul Ulama, pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk membentuk kepribadian dan moralitas yang kuat. Kontribusi pesantren dalam membangun karakter bangsa telah diakui oleh banyak kalangan, termasuk para ahli dan tokoh-tokoh penting.

Menurut KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik generasi muda. Beliau mengatakan, “Pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter dan kepribadian yang baik. Pesantren memberikan pendidikan yang holistik, yang meliputi pendidikan agama, akhlak, dan keterampilan.”

Selain itu, Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang ahli sejarah Islam Indonesia, juga menyatakan bahwa pesantren memiliki kontribusi yang signifikan dalam membentuk karakter bangsa. Beliau menekankan bahwa pesantren memberikan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Nilai-nilai inilah yang membentuk karakter dan moralitas yang kuat pada generasi muda.

Nahdlatul Ulama sendiri sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia juga memberikan perhatian yang besar terhadap peran pesantren dalam membangun karakter bangsa. Melalui berbagai program dan kegiatan, NU terus mendukung pesantren untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan membentuk generasi muda yang berakhlak mulia.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kontribusi pesantren dalam membangun karakter bangsa di bawah Nahdlatul Ulama sangatlah besar. Pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat untuk membentuk kepribadian dan moralitas yang baik pada generasi muda. Oleh karena itu, peran pesantren dalam pembangunan karakter bangsa tidak boleh diabaikan dan perlu terus didukung dan diperkuat.

Pesantren sebagai Warisan Budaya Islam di Bawah NU

Pesantren sebagai Warisan Budaya Islam di Bawah NU


Pesantren sebagai warisan budaya Islam di bawah NU telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berperan penting dalam memperkuat identitas keagamaan dan budaya Islam di Indonesia.

Menurut KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, pesantren merupakan pusat pembinaan karakter dan moral peserta didik. “Pesantren sebagai warisan budaya Islam di bawah NU memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat Indonesia,” ujar beliau.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional juga memiliki peran yang signifikan dalam mendidik generasi muda untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan berkomitmen dalam menjalankan ajaran Islam. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam Indonesia, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang telah mampu bertahan dan berkembang dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Dalam konteks warisan budaya Islam, pesantren di bawah NU juga turut memainkan peran penting dalam melestarikan tradisi-tradisi Islam yang khas. Hal ini sejalan dengan visi NU sebagai organisasi Islam yang berkomitmen dalam menjaga keberagaman budaya dan agama di Indonesia.

Dengan demikian, pesantren sebagai warisan budaya Islam di bawah NU harus terus dijaga dan dilestarikan agar dapat terus berperan sebagai lembaga pendidikan yang mampu menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Islam di Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh KH. Ahmad Sahal Mahfudz, “Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan akar budaya dan ajaran Islam yang merupakan warisan leluhur.”

Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, pesantren sebagai warisan budaya Islam di bawah NU akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Indonesia dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai Islam sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

Model Pendidikan Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama

Model Pendidikan Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama


Model Pendidikan Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama telah menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pesantren, salah satunya adalah model pendidikan yang diimplementasikan di pesantren-pesantren di bawah naungan NU.

Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, model pendidikan pesantren di bawah NU memiliki ciri khas yang berbeda dengan pesantren lainnya. “Pesantren di bawah NU memiliki pendekatan yang inklusif, tidak hanya fokus pada ilmu agama saja, tetapi juga memberikan pengetahuan umum kepada santri,” ujarnya.

Salah satu contoh pesantren di bawah NU yang terkenal dengan model pendidikan inklusifnya adalah Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Pesantren ini tidak hanya mengajarkan kitab-kitab agama, tetapi juga memberikan pelajaran-pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan alam.

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, model pendidikan pesantren di bawah NU juga mengutamakan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan. “Pesantren di bawah NU mengajarkan kepada santrinya untuk mencintai Indonesia dan memperkuat persatuan antar umat beragama,” kata beliau.

Selain itu, model pendidikan pesantren di bawah NU juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan keterampilan dan kepribadian santri. KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU sekaligus Wakil Presiden RI, menyatakan bahwa pesantren di bawah NU harus mampu mencetak santri yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan melihat kesuksesan model pendidikan pesantren di bawah Nahdlatul Ulama, dapat disimpulkan bahwa NU memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Pesantren-pesantren di bawah NU telah berhasil mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mencintai bangsa dan negara. Model pendidikan pesantren di bawah NU patut menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan Islam lainnya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.

Pesantren Tradisional dan Modern di Bawah Nahdlatul Ulama

Pesantren Tradisional dan Modern di Bawah Nahdlatul Ulama


Pesantren tradisional dan modern di bawah Nahdlatul Ulama merupakan salah satu fenomena yang cukup menarik dalam dunia pendidikan di Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU) sendiri merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki jaringan pesantren yang luas di seluruh tanah air. Pesantren tradisional yang berada di bawah naungan NU telah lama menjadi tempat pendidikan dan pengembangan akhlak bagi generasi muda.

Menurut KH. Masykurudin Hidayat, Wakil Sekretaris PBNU, pesantren tradisional di bawah NU memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan tradisi pesantren di Indonesia. “Pesantren tradisional di bawah NU merupakan warisan budaya dan kearifan lokal yang harus tetap dijaga dan dilestarikan,” ujar KH. Masykurudin.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pesantren juga perlu beradaptasi dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pesantren modern di bawah NU mulai muncul sebagai upaya untuk mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum. Pesantren modern ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang modern seperti laboratorium komputer, ruang multimedia, dan lain sebagainya.

Menurut Prof. Dr. Amin Abdullah, pakar pendidikan Islam, pesantren modern di bawah NU merupakan langkah yang tepat dalam menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi. “Pesantren modern yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan kearifan lokal dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” ujar Prof. Amin.

Meskipun demikian, pesantren tradisional dan modern di bawah NU tetap memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, menegaskan bahwa pesantren di bawah NU tetap mengutamakan pendidikan agama dan pengembangan akhlak mulia. “Pesantren di bawah NU harus tetap menjaga akar tradisi pesantren yang kaya akan nilai-nilai keislaman,” ujar KH. Said Aqil.

Dengan adanya pesantren tradisional dan modern di bawah Nahdlatul Ulama, diharapkan generasi muda Indonesia dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan seimbang antara nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan. Pesantren di bawah NU juga diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Pesantren sebagai Pusat Pendidikan Islam di Bawah NU

Pesantren sebagai Pusat Pendidikan Islam di Bawah NU


Pesantren sebagai Pusat Pendidikan Islam di Bawah NU

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membangun generasi Muslim yang berkualitas. Salah satu organisasi yang memiliki jaringan pesantren terbesar di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama (NU). NU dikenal sebagai organisasi Islam yang aktif dalam bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan.

Menurut KH Hasyim Muzadi, seorang ulama NU, “Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang berperan penting dalam menjaga kelestarian ajaran Islam di Indonesia. Melalui pesantren, generasi muda dapat memperoleh pendidikan agama yang kokoh dan berakar.”

Pesantren sebagai pusat pendidikan Islam di bawah NU memiliki ciri khas tersendiri. Pesantren-pesantren NU dikenal dengan pendekatan yang inklusif dan toleran terhadap perbedaan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menghormati pluralitas.

Menurut Prof. Azyumardi Azra, seorang ahli sejarah Islam Indonesia, “Pesantren-pesantren di bawah NU memiliki tradisi keilmuan yang kuat. Mereka tidak hanya mengajarkan kitab suci Al-Quran, tetapi juga ilmu-ilmu pengetahuan umum seperti matematika, sains, dan bahasa asing.”

Pesantren NU juga dikenal dengan program-program dakwahnya yang progresif. Mereka aktif dalam mengkampanyekan Islam yang rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang mengedepankan kasih sayang, keadilan, dan perdamaian.

Dengan demikian, pesantren sebagai pusat pendidikan Islam di bawah NU memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat Muslim yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam melalui pesantren-pesantren yang mereka kelola.

Sebagai kata penutup, mari kita dukung pesantren sebagai pusat pendidikan Islam di bawah NU agar generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Semoga pesantren-pesantren NU terus menjadi tempat yang amanah dalam mendidik generasi penerus bangsa.

Sejarah dan Peran Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama

Sejarah dan Peran Pesantren di Bawah Nahdlatul Ulama


Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Sejarah pesantren sendiri telah tercatat sejak abad ke-13 Masehi, ketika Wali Songo mulai mendirikan pesantren di berbagai wilayah di tanah air. Pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga dan melestarikan ajaran Islam di Indonesia.

Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki pesantren sebagai salah satu pondasinya adalah Nahdlatul Ulama (NU). NU sendiri didirikan pada tahun 1926 oleh para ulama dan santri di Jombang, Jawa Timur. Sejak berdirinya, NU telah memiliki ribuan pesantren di seluruh Indonesia, yang memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik generasi muda agar menjadi insan yang berakhlak mulia dan berpengetahuan luas.

Menurut KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa. Beliau menyatakan, “Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat untuk membentuk akhlak dan kepribadian yang baik bagi generasi muda. Melalui pesantren, generasi muda dapat belajar tentang nilai-nilai Islam dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di masa depan.”

Sejarah pesantren di bawah Nahdlatul Ulama juga mencatat peran pesantren dalam memerangi penjajah. KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU, pernah menyatakan, “Pesantren merupakan benteng pertahanan terakhir umat Islam dalam menghadapi penjajah. Dengan pesantren, umat Islam dapat terus memperkuat iman dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.”

Dengan sejarah dan peran pesantren di bawah Nahdlatul Ulama yang sangat besar, tidak heran jika pesantren tetap menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang sangat dihormati dan diandalkan hingga saat ini. Pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar agama, tetapi juga tempat untuk membangun karakter dan kepemimpinan yang tangguh bagi generasi muda Indonesia. Semoga pesantren terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa dan negara.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa