Dalam era modernisasi yang semakin berkembang pesat, tantangan terbesar bagi pendidikan Islam adalah bagaimana untuk tetap relevan dan sesuai dengan tuntutan zaman. Solusi Pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah muncul sebagai jawaban atas tantangan tersebut.
Menurut KH. Hasyim Muzadi, salah satu tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama, pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat namun tetap terbuka terhadap perkembangan zaman. Dengan demikian, pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah mampu menghadapi modernisasi tanpa kehilangan identitas keislamannya.
Solusi pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah juga ditekankan dalam pemikiran Buya Hamka, seorang ulama dan cendekiawan Muslim terkemuka. Menurut Buya Hamka, pendidikan Islam harus mampu menyelaraskan antara ajaran agama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, generasi muslim dapat tetap menjaga keimanan dan ketaqwaannya tanpa terpengaruh oleh arus modernisasi yang seringkali menyesatkan.
Pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah juga diperkuat dengan konsep-konsep pendidikan yang telah terbukti keberhasilannya, seperti pendekatan tauhid, sunnah, dan tarekat. Menurut KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, pendidikan yang berbasis tauhid mampu membangun karakter dan moral yang kuat pada peserta didik. Dengan demikian, mereka akan mampu menghadapi segala tantangan dan godaan yang muncul akibat modernisasi.
Dalam menghadapi tantangan modernisasi, pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah juga menekankan pentingnya memahami nilai-nilai lokal dan budaya yang ada di masyarakat. Menurut KH. Abdurrahman Wahid, pendidikan Islam harus mampu menjadi solusi bagi masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketidakmerataan. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya menghasilkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan mengusung solusi pendidikan Islam Aswaja An-Nahdliyah, diharapkan mampu menciptakan generasi muslim yang tangguh dan mampu menghadapi segala tantangan zaman. Sebagaimana yang dikatakan oleh KH. Ali Yafie, “Pendidikan Islam harus mampu menjembatani divisi antara agama dan ilmu pengetahuan, antara tradisi dan modernitas. Hanya dengan pendidikan yang kokoh dan berbasis nilai-nilai keislaman yang kuat, umat Islam mampu berkembang dan bersaing dalam era modernisasi yang semakin kompleks.”