Pondok Pesantren NU dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki keunggulan dalam membentuk karakter santri. Keunggulan ini tidak hanya terlihat dari aspek keagamaan, tetapi juga dari segi keilmuan dan kepribadian. Menurut KH. Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, Pondok Pesantren NU memiliki filosofi pendidikan yang unik, yaitu pendidikan yang mengutamakan akhlaqul karimah atau budi pekerti yang mulia.
Salah satu keunggulan Pondok Pesantren NU dalam membentuk karakter santri adalah pada pendekatan tarbiyahnya. Tarbiyah di pesantren NU tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pengembangan potensi diri secara holistik. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, menyatakan bahwa tarbiyah di Pondok Pesantren NU mengajarkan santri untuk menjadi manusia yang berilmu, berakhlak, dan beramal.
Selain itu, keunggulan Pondok Pesantren NU juga terlihat dari pendekatan pembelajarannya yang interaktif dan partisipatif. Santri diajarkan untuk aktif berdiskusi, bertukar pikiran, dan belajar dari pengalaman. Menurut Gus Mus, seorang ulama NU, pendekatan seperti ini membantu santri untuk lebih kritis, kreatif, dan mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan.
Pondok Pesantren NU juga dikenal dengan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karakter santri. KH. Ma’ruf Amin, Ketua MUI dan cendekiawan NU, menyebutkan bahwa lingkungan pesantren NU yang islami dan penuh dengan nilai-nilai kearifan lokal mampu membentuk santri menjadi pribadi yang santun, toleran, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, tidak heran jika Pondok Pesantren NU diakui sebagai lembaga pendidikan yang mampu membentuk karakter santri yang berkualitas. Dengan didukung oleh para ulama dan cendekiawan NU, Pondok Pesantren NU terus berupaya untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi bangsa agar mampu menjadi pemimpin yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.